Nugas Bikin Stres? Ini Cara Mengatasinya


Di kalangan mahasiswa, frasa “nugas, nugas, tipes” sudah menjadi ungkapan yang familiar. Namun, di balik candaan tersebut, terdapat realitas yang serius: banyaknya tugas perkuliahan dapat menjadi sumber stres yang signifikan. Dengan beragam aktivitas yang harus dihadapi, mulai dari tugas akademik hingga kegiatan organisasi, mahasiswa sering kali merasa terbebani. Kesibukan yang padat ini bukan hanya menjadi tantangan, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka.
Beban Tugas dan Dampaknya pada Kesehatan Mental
Banyak mahasiswa menghadapi tekanan yang tinggi akibat tuntutan akademik yang meningkat. Tugas yang menumpuk, ujian yang mendekat, dan berbagai kegiatan lain membuat mereka terjebak dalam siklus stres yang berkelanjutan. Tidak jarang, hal ini membuat mereka tidak dapat menjaga pola makan dan tidur yang baik. Banyak yang mengalami gangguan tidur, seperti insomnia, akibat terlalu banyak memikirkan tugas dan deadline yang harus dipenuhi.
Penelitian menunjukkan bahwa stres akademik muncul ketika mahasiswa merasa tuntutan akademik melebihi kemampuan mereka untuk menghadapinya. Situasi ini dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan, di mana pikiran negatif mulai menguasai pikiran mereka. Ketika kecemasan ini tidak ditangani, bisa berakibat fatal pada kesehatan fisik dan mental. Stres berkepanjangan dapat memicu masalah serius seperti depresi, gagal ginjal, bahkan risiko stroke. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mempelajari cara-cara efektif dalam mengelola stres agar tidak mengganggu kesejahteraan mereka.
Mengapa Mengelola Stres itu Penting?
Mengelola stres bukan hanya tentang menjaga kesehatan mental, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang lebih produktif. Mahasiswa yang mampu mengatasi stres cenderung memiliki kinerja akademik yang lebih baik. Mereka lebih fokus, lebih termotivasi, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia perkuliahan. Mengatasi stres juga berperan dalam memperbaiki interaksi sosial Anda dengan teman-teman, dosen, dan orang-orang di sekeliling.
Cara Efektif Mengatasi Stres
Bagaimana mahasiswa dapat mengatasi stres yang diakibatkan oleh tumpukan tugas? Cobalah mempertimbangkan beberapa saran berikut ini:
- Mengatur Pola Makan Sehat
Pola makan yang sehat sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Mahasiswa disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dengan mengikuti prinsip 4 sehat 5 sempurna. Ini berarti mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.
Makanan yang kaya lemak jenuh dan gula, misalnya, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk gangguan sirkulasi darah. Hal ini dapat memperburuk kondisi stres. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga rutinitas makan yang baik. Usahakan untuk makan tiga kali sehari dengan porsi yang seimbang. Dengan menjaga pola makan yang sehat, mahasiswa tidak hanya dapat menjaga kesehatan fisik, tetapi juga mental. Dengan begitu, mereka akan lebih siap menghadapi tuntutan akademik yang ada.
- Menjaga Kebugaran Jasmani
Aktivitas fisik merupakan cara yang sangat efektif untuk mengurangi stres. Olahraga membantu melepaskan hormon endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi rasa cemas. Mahasiswa disarankan untuk berolahraga secara teratur, seperti jogging, bersepeda, atau berenang, setidaknya tiga kali seminggu selama 20 menit.
Menjaga kebugaran jasmani tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga mental. Mahasiswa yang aktif secara fisik cenderung memiliki ketahanan lebih terhadap stres, berkat peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Dengan melakukan aktivitas jasmani yang teratur, mahasiswa dapat lebih mudah mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi di perkuliahan.
- Mengatur Waktu dengan Baik
Manajemen waktu adalah kunci untuk mengatasi stres. Mahasiswa perlu membuat jadwal yang teratur untuk mengatur waktu belajar, mengerjakan tugas, dan beristirahat. Menggunakan aplikasi atau planner untuk mencatat deadline dan kegiatan sehari-hari bisa sangat membantu. Dengan memiliki rencana yang jelas, mahasiswa dapat merasa lebih terorganisir dan mengurangi rasa terbebani oleh tugas-tugas yang harus diselesaikan.
Menghindari penundaan (prokrastinasi) juga sangat penting. Jika tugas dibiarkan menumpuk, tekanan yang dihadapi akan semakin berat. Dengan membagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil dan menyelesaikannya secara bertahap, mahasiswa dapat merasa lebih mudah untuk mengatasi beban yang ada.
Kesimpulan
Kesehatan mental adalah aspek penting dalam kehidupan mahasiswa. Dengan banyaknya tugas dan kegiatan yang harus dihadapi, manajemen waktu dan kesehatan yang baik sangat diperlukan. Mengatur pola makan yang sehat, menjaga kebugaran jasmani, dan mengelola waktu dengan bijak adalah langkah-langkah penting untuk mengatasi stres. Dengan menerapkan tips ini, mahasiswa dapat lebih mudah menghadapi stres yang datang, sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas dan menjalani kehidupan perkuliahan dengan lebih baik.