Apa Kata Para Ahli Tentang Kredit Buruk Seharusnya Tidak Mempengaruhi Asuransi Kesehatan?

Banyak individu dengan riwayat kredit buruk sering khawatir bahwa hal itu akan mempengaruhi akses mereka ke layanan penting, termasuk asuransi kesehatan. Namun, para ahli menekankan bahwa kredit buruk seharusnya tidak menjadi faktor penentu dalam mendapatkan asuransi kesehatan. Di tengah ketidakpastian ekonomi, penting untuk memahami bahwa asuransi kesehatan adalah kebutuhan dasar dan seharusnya tidak dipengaruhi oleh status kredit individu. Artikel ini akan menjelaskan mengapa kredit buruk seharusnya tidak mempengaruhi asuransi kesehatan dan apa yang dapat diharapkan di masa depan.
Menurut para ahli, status kredit seseorang seharusnya tidak memengaruhi premi asuransi kesehatan atau akses ke layanan kesehatan. Pada dasarnya, asuransi kesehatan berbeda dengan jenis asuransi lainnya, seperti asuransi kendaraan atau rumah, di mana riwayat kredit mungkin dipertimbangkan. Asuransi kesehatan berfokus pada kesejahteraan individu dan akses mereka ke perawatan medis, bukan pada kemampuan finansial mereka untuk membayar premi tepat waktu. Dalam beberapa program kesehatan bersubsidi pemerintah, seperti Medicaid di Amerika Serikat atau BPJS Kesehatan di Indonesia, riwayat kredit seseorang bukanlah faktor yang dipertimbangkan. Program-program ini dirancang untuk membantu mereka yang membutuhkan, terlepas dari situasi keuangan mereka. Para ahli juga menegaskan bahwa akses ke layanan kesehatan adalah hak dasar dan seharusnya tidak dibatasi oleh faktor ekonomi seperti kredit buruk.
Meski begitu, ada beberapa situasi di mana kredit buruk dapat secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Misalnya, kredit buruk dapat menyebabkan kesulitan dalam mengakses pinjaman medis darurat atau membayar perawatan yang tidak sepenuhnya ditanggung oleh asuransi. Dalam kasus seperti itu, individu dengan kredit buruk mungkin menghadapi tantangan lebih besar dalam mengelola perawatan kesehatan mereka karena keterbatasan keuangan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa perusahaan asuransi kesehatan umumnya tidak menggunakan skor kredit sebagai faktor utama dalam menentukan kelayakan atau biaya premi. Kebijakan ini berbeda dari produk keuangan lainnya yang mungkin sangat bergantung pada riwayat kredit.
Di beberapa negara, undang-undang telah disahkan untuk melindungi konsumen dari diskriminasi terkait kredit dalam hal asuransi kesehatan. Misalnya, di Amerika Serikat, Affordable Care Act (ACA) melarang perusahaan asuransi mendiskriminasi berdasarkan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau status keuangan. Ini menunjukkan bahwa perlindungan hukum memastikan akses yang adil dan setara ke layanan kesehatan. Di Indonesia, sistem asuransi kesehatan nasional, BPJS Kesehatan, memastikan bahwa semua warga negara dapat mengakses layanan kesehatan, terlepas dari status keuangan atau riwayat kredit mereka. Program ini menyediakan cakupan untuk berbagai layanan medis, mulai dari yang dasar hingga lanjutan.
Meskipun asuransi kesehatan tidak bergantung pada riwayat kredit, kesulitan keuangan masih dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang. Misalnya, ketidakmampuan untuk menjual aset atau properti, seperti yang dialami banyak selebritas dalam menghadapi tantangan di pasar real estat, dapat mempengaruhi stabilitas keuangan secara keseluruhan. Aktris dan penyanyi terkenal Jennifer Lopez, meskipun sukses, pernah mengalami kesulitan dalam menjual properti mewahnya, meskipun pada akhirnya dia memperluas portofolio real estatnya dengan rumah baru bernilai jutaan dolar. Perekonomian global yang semakin tidak pasti juga mempengaruhi banyak individu dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Petani kulit hitam di Amerika Serikat, misalnya, menghadapi tantangan serius dalam upaya menjalankan pertanian yang sukses, dengan beberapa mengajukan tuntutan hukum yang mengklaim “rasisme kulit putih” sebagai salah satu faktor kesulitan mereka. Situasi ini menggambarkan bagaimana kesulitan ekonomi dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, meskipun tidak selalu terkait langsung dengan asuransi kesehatan.
Secara keseluruhan, para ahli sepakat bahwa kredit buruk seharusnya tidak memengaruhi akses ke asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan dirancang untuk memastikan setiap individu memiliki akses ke layanan medis yang diperlukan, terlepas dari status keuangan mereka. Meskipun tantangan ekonomi dapat mempengaruhi aspek lain dari kehidupan seseorang, penting untuk diakui bahwa hak atas perawatan kesehatan harus dilindungi dan dipertahankan melalui kebijakan yang adil dan setara.